Mon. Jul 14th, 2025

Accuracy Over Clickbait: Rektor UI Dorong Jurnalisme Bertanggung jawab

Accuracy Over Clickbait: Rektor UI Dorong Jurnalisme Bertanggung Jawab

Dalam era digital saat ini, arus informasi mengalir dengan deras dan mudah diakses oleh siapa saja. Media daring dan media sosial menjadi sumber utama berita bagi masyarakat. Namun, di balik kemudahan ini, muncul tantangan besar terkait akurasi dan tanggung jawab jurnalisme. Rektor Universitas Indonesia (UI), Prof. Ari Kuncoro, menegaskan pentingnya mengutamakan keakuratan dalam pemberitaan ketimbang mengejar klik atau perhatian semata. Ia mengajak para jurnalis dan media untuk kembali menegaskan prinsip-prinsip jurnalisme bertanggung jawab demi menjaga kepercayaan publik.

Perkembangan Media dan Tantangan Akurasi

Perkembangan teknologi digital telah mengubah lanskap jurnalisme secara signifikan. Informasi dapat tersebar dalam hitungan detik, tanpa melalui proses verifikasi yang ketat. Fenomena ini memunculkan praktik clickbait, yakni judul atau isi berita yang dirancang menarik perhatian tetapi sering kali mengandung informasi yang menyesatkan atau tidak lengkap. Praktik ini, meski meningkatkan jumlah klik dan pendapatan iklan, berpotensi merusak kredibilitas media dan menyebarkan hoaks.

Pentingnya Jurnalisme Bertanggung Jawab

Dalam konteks ini, Prof. Ari Kuncoro menegaskan bahwa jurnalisme harus tetap berpegang pada prinsip keakuratan dan keadilan. Ia menyatakan, “Media harus mampu menyajikan fakta secara objektif dan akurat, bukan sekadar mengejar perhatian dengan judul sensasional yang tidak mencerminkan isi berita.” Jurnalisme bertanggung jawab bukan hanya tentang menyampaikan informasi, tetapi juga menjaga integritas dan kepercayaan publik.

Peran Media dan Jurnalis

Jurnalis memiliki peran penting sebagai pengawal kebenaran dan penyeimbang informasi di masyarakat. Mereka harus melakukan verifikasi sebelum menyebarkan berita dan menghindari sensationalisme yang berlebihan. Selain itu, media harus menerapkan standar etika jurnalistik yang tinggi, termasuk transparansi sumber dan keberimbangan dalam pemberitaan.

Peran Pendidikan dan Regulasi

Universitas turut berperan dalam mengedukasi generasi muda tentang pentingnya jurnalisme bertanggung jawab. Melalui program studi komunikasi dan media di UI, mahasiswa diajarkan untuk memahami prinsip-prinsip dasar jurnalistik yang mengedepankan akurasi dan etika. Selain itu, regulasi dari pemerintah dan lembaga independen perlu diperkuat untuk menindak praktik media yang menyebarkan informasi palsu atau menyesatkan.

Dampak Positif dari Jurnalisme Bertanggung Jawab

Implementasi jurnalisme bertanggung jawab akan meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap media. Hal ini penting agar masyarakat dapat memilah informasi yang benar dan menghindari penyebaran berita palsu yang dapat menimbulkan ketidakpastian dan keresahan. Selain itu, media yang berintegritas turut membantu menciptakan masyarakat yang lebih cerdas dan kritis dalam menanggapi setiap informasi yang diterima.

Kesimpulan

Rektor UI, Prof. Ari Kuncoro, menegaskan bahwa di tengah maraknya praktik clickbait dan berita palsu, keakuratan dan tanggung jawab dalam jurnalisme harus tetap diutamakan. Media dan jurnalis harus berkomitmen menyajikan fakta secara objektif dan etis demi menjaga kepercayaan publik. Dengan demikian, masyarakat akan mendapatkan informasi yang benar dan bermanfaat, serta mampu menjadi warga negara yang lebih cerdas dan kritis. Membangun budaya jurnalisme bertanggung jawab adalah langkah penting untuk memastikan bahwa media tetap menjadi pilar demokrasi yang sehat dan terpercaya di Indonesia.

By admin

Related Post